Harga Minyak Mentah

KENAIKAN harga minyak mentah dunia kini menembus angka 98,02 dolar AS per barel. Mengkhawatirkan, karena akan mempengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri serta jumlah subsidi BBM di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Anggaran pemerintah juga terkuras karena Gunung Kelud dan Gunung Semeru di Jawa Timur menunjukkan aktivitas yang bisa membahayakan keselamatan warga di sekitarnya. Belum lagi banjir yang mulai menggenangi daerah-daerah tertentu.
Namun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) minta agar masyarakat tetap percaya kepada pemerintah. Menurutnya, gonjang-ganjing politik yang muncul di saat  terjadi tekanan terhadap ekonomi dan sosial di Indonesia,  merupakan situasi lumrah.
Menurut SBY, yang penting konsensus dasar dan tujuan negara tetap dipertahankan.Ia menyebut, sikap waswas boleh-boleh saja, waspada harus, namun jangan terlalu cemas. Ketika menyampaikan pidato pembukaan Munas  XIII Persatuan Purnawirawan ABRI (Pepabri) di Istana Negara, Rabu (7/11), SBY menjamin pemerintahannya sangat mencintai dan setia terhadap Merah Putih.
SBY juga bertekad  mempertahankan Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Namun, menurutnya, di setiap generasi kepemimpinan menghadapi tantangan dan masalah khas sesuai periodenya.
Dalam kesempatan itu SBY menyisipkan pesan kepada para seniornya di militer itu untuk menghormati pihak  yang sedang mengemban tugas di pemerintahan. Permintaan itu bisa ditafsirkan sebagai sindiran terhadap sejumlah purnawirawan yang sering mengkritisi kebijakan pemerintah.
Namun sesepuh purnawirawan TNI yang hadir dalam acara itu, Try Sutrisno, tidak merasa tersindir meski ia aktif di gerakan Indonesia Bangkit. Bagi Try Sutrisno, wajar saja Presiden menyampaikan imbauan seperti itu. Try memberi jaminan, para purnawirawan tidak mempunyai agenda buruk dan mengganggu pemerintah.
Dalam kondisi sulit seperti sekarang ini, sikap saling mendukung memang sangat diperlukan. Namun bukan berarti menghilangkan daya kritis terhadap langkah-langkah yang dilakukan pemerintah. Sikap kritis sangat diperlukan agar pemerintah mempunyai counterpart  produktif sehingga tidak salah langkah.
Terus naiknya harga minyak mentah dunia perlu dipahami secara komprehensif oleh semua lapisan masyarakat, termasuk para purnawirawan TNI/Polri. Minyak merupakan komoditi yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat  sehari-hari sehingga isu menyangkut minyak bisa membawa dampak psikologis tersendiri.
Di banyak negara, kenaikan harga minyak dapat memicu kontraksi sosial. Apalagi kebutuhan energi dunia sebagian besar berasal dari minyak bumi. Oleh karena itu, berbagai kebijakan mengenai minyak harus disosialisasikan dengan bahasa yang tepat, komprehensif, dan sesedikit mungkin menghindari bias.
Termasuk wacana membatasi penggunaan premium dan minyak tanah, perlu dilakukan secara hati-hati dan membutuhkan pengorganisasian yang prima. Purnawirawan TNI/Polri cukup punya pengaruh di tengah masyarakat sehingga bisa dilibatkan dalam proses edukasi untuk lebih bijak dalam mengonsumsi minyak bumi.
Pada satu sisi,  ketergantungan masyarakat kepada minyak bumi sudah telanjur begitu tinggi. Di sisi lain, energi alternatif belum populer sehingga perlu waktu untuk proses sosialisasi. Selain itu, pemerintah perlu segera mengambil sikap yang tegas dan cepat dalam mengekplorasi sumber minyak bumi yang ada di wilayah republik ini.
Blok Cepu di Jawa Timur dan Blok Natuna (Kepri) perlu ditangani secara serius sehingga target pemerintah untuk menghasilkan 1 juta barel minyak mentah per hari dapat direalisasikan. Dengan adanya kenaikan harga minyak mentah dunia seperti saat ini, Indonesia sebenarnya bisa meraih keuntungan sepanjang mampu berproduksi di atas kebutuhan nasional. Harus diakui, mengeksplorasi sumber daya mineral tersebut penuh dengan tarik menarik berbagai kepentingan, termasuk perusahaan asing. Bagaimanapun Indonesia harus mendapatkan peluang lebih besar untuk menikmati hasil kekayaaan alam itu. Persoalannya, pihak asing seringkali dianggap mendapat kuntungan lebih besar.(*)